Halaman

Rabu, 02 Januari 2013

Sumur Kehidupan



Air merupakan kebutuhan vital bagi seluruh makhluk hidup. Dengan air semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang. Air dapat diperoleh melalui sumber-sumber mata air, misalnya sungai, mata air, dan sumur.
Zaman dahulu air sangat mudah diperoleh, kualitasnya pun masih bagus dan ketersediaannya berlimpah. Hal tersebut mendorong manusia untuk melakukan pemborosan. Mereka lupa akan dampak yang akan timbul di masa mendatang.
Dewasa ini banyak cara yang ditempuh untuk memperoleh air bersih. Ada yang membuat sumur gali, ada yang membuat sumur bor artesis, serta ada yang menggunakan jasa PDAM. Ada dua jenis sumur yang lazim digunakan, yaitu sumur gali dan sumur bor artesis. Sumur gali menggunakan sumber air tanah dangkal. Sedangkan sumur bor artesis menggunakan air tanah dalam, pengeboran melewati lapisan impermeable (lapisan kedap air).



Dalam artikel akan memaparkan tentang penggunaan sumur di suatu daerah di Kudus. Di daerah tersebut terdapat kawasan industri, universitas, beberapa sekolah, tempat kos, dan pemukiman warga. Penggunaan pun bervariasi, untuk tempat yang membutuhkan air dengan volume tinggi rata-rata menggunakan sumur bor artesis. Sementara untuk pemukiman penduduk sebagian menggunakan sumur bor artesis dan sebagian menggunakan sumur gali. Lambat laun kawasan tersebut mulai berkembang. Banyak kalangan berduit yang melirik untuk berinvestasi, salah satunya dengan mendirikan tempat kos. Hal ini dikarenakan di kawasan tersebut terdapat sebuah universitas, dan prospek ini sangat menjanjikan. Terhitung sudah lebih dari 20 tempat kos telah berdiri. Tiap tempat kos biasa dihuni 20 sampai 30 orang. Dari jumlah penghuni tersebut tentu membutuhkan air yang tak sedikit. Maka dibuatlah sumur bor artesis untuk mencukupi kebutuhan air. Biaya pembuatan sumur bor artesis tergolong murah apabila dibandingkan dengan keuntungan yang di dapat. Air yang jernih, bersih, melimpah, dan gratis pula. Kian populernya sumur bor artesis, medorong peningkatan jumlahnya. Eksploitasi sumber air semakin menjadi. Hal ini dapat mengancam ketersediaan air tanah. Bagaimana tidak, tiap satu tahun minimal satu tempat kos beserta sumur bor artesis dibangun. Bayangkan beberapa tahun kedepan, berapa jumlah sumur bor artesis, berapa volume air disedot tiap harinya.
Musim kemarau kemarin, sebagian besar sumur gali penduduk debit airnya berkurang bahkan ada yang kering. Selain kekeringan, eksploitasi air tanah juga menyebabkan turunnya permukaan air tanah. Pada daerah pesisir, eksploitasi air tanah akan menyebabkan celah-celah di dalam tanah dan akan terjadi intrusi (masuknya air laut ke sumber air tanah). Eksploitasi sumber air tanah lambat laun pasti akan memnyebabkan dampak yang lebih serius.
Untuk menanggulangi dampak tersebut perlu dilakukan usaha-usaha untuk melindungi ketersediaan air. Usaha itu antara lain:
1.   Perlunya regulasi yang dapat mencegah maupun membatasi penggunaan air tanah secara berlebihan.
2.         Perlunya pengawasan dan sanksi tegas oleh pemerintah.
3.         Perlunya sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyelamatan lingkungan dari krisis air.
4.         Pembuatan biopori (sumur resapan) yang merupakan solusi mudah, murah, dan sederhana serta dinilai berdampak positif bagi penyelamatan krisis air tanah.
5.         Perlunya menjunjung etika lingkungan tentang pemanfaatan sumber daya air.
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Air harus dimanfaatkan secara bijak. Tak ada kata terlambat untuk memulai, ayo selamatkan air kehidupan untuk generasi mendatang.

2 komentar:

  1. menurut saya penggunaan air tanah perlu di awasi dan dibatasi sehingga ketersediaan air tanah dapt tetap terkontrol.selain itu juga kesadaran manusia akan lingkungan dan dampak dari skploitasi yang berlebihan juga harus di tanamkan sejak dini mungkin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, harus ada kesadaran pada setiap individu

      Hapus