Halaman

Sabtu, 14 Desember 2013

E-Learning Gratis dengan Jejaring Sosial

Seiring dengan perkembangan zaman teknologi semakin maju dan berkembang. Perkembangan teknologi menuntut setiap orang untuk menguasai dan memanfaatkan secara bijak di era globalisasi. Untuk penguasaan teknologi tentunya harus diimbangi dengan aspek-aspek yang mendukung sebagai pondasinya. Salah satu aspek yang penting adalah aspek pendidikan. Pendidikan merupakan modal awal untuk menjalani kompetisi di dunia yang semakin kompleks. Pendidikan mengantarkan manusia kepada ilmu pengetahuan. Demi tercapainya pendidikan yang baik, perlu diperhatikan mulai dari input (siswa), proses (guru, media, kurikulum, pembelajaran)yang baik agar tercapai output (hasil) yang baik pula.

Salah satu yang menjadi komponen penting dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Media Pembelajaran berperan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang menarik akan merangsang minat belajar siswa meningkat sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
Guru dituntut untuk membuat media pembelajaran yang menarik. Salah satu media pembelajaran yang kian populer adalah internet. Pembelajaran dengan media internet dikategorikan sebagai pembelajaran elektronik atau akrab dengan sebutan e-learning. Adanya internet membuat semua hal menjadi praktis dan mudah. Dimanapun dan kapanpun semua hal dapat dilakukan karena internet terhubung ke seluruh dunia. E-learning  biasanya dibuat oleh suatu lembaga pendidikan guna menunjang pembelajaran. Untuk membuat dan mengembangkan perangkat atau software tentunya membutuhkan biaya yang tak sedikit. Hal ini merupakan hambatan dibalik mudahnya penggunaan e-learning.
Tak perlu bingung menghadapi hal tersebut. Menjamurnya jejaring sosial yang semakin digandrungi semua kalangan merupakan modal untuk media e-learning gratis. Kehadirannya telah menjadi tren di semua kalangan. Kepopuleran jejaring sosial membuat seseorang rela duduk berjam-jam hanya untuk online. Bermodal PC, laptop, atupun smartphone dan koneksi internet kita akan lebih up to date terhadap informasi yang beredar.
Tren yang sedemikian rupa merupakan modal untuk memasukkan unsur pendidikan pada jejaring sosial. Guru dapat memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Path, dan sebagainya sebagai media pembelajaran e-learning. Misalnya seorang guru dapat memanfaatkan Facebook sebagai media pembelajaran e-learning. Guru bisa membuat grup, dalam grup tersebut beranggotakan siswa yang diampu. Guru bisa memanfaatkan fasilitas Facebook untuk memberikan bahan ajar dengan cara mengunggah atau meng-upload file bahan ajar seperti .pdf, word, powerpoint atau file lainnya. Dengan demikian siswa bisa mengunduh atau men-download dimanapun dan kapanpun saat dibutuhkan. Siswa juga bisa bertanya dengan gurunya tentang materi yang belum dimengerti. Fitur Facebook yang kaya memungkinkan guru untuk melakukan diskusi interaktif dengan seluruh siswanya dalam waktu yang sama ditempat yang berbeda. Pemanfaatan jejaring sosial sebagai media e-learning memang mudah tetapi guru juga dituntut untuk terus berinovasi dan memberikan variasi demi tercapainya pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien.
E-learning dapat dengan cepat diadopsi dikarenakan keunggulan yang dimilikinya. Keunggulan tersebut antara lain,
1.       E-learning lebih hemat biaya.
2.     Fleksibilitas, artinya dapat digunakan kapan dan dimana saja asalkan terkoneksi dengan internet.
3.    Efektif dan efisien, materi pembelajaran lebih cepat disampaikan melalui internet.
4.       Lebih ramah lingkungan,  dengan adanya e-learning dapat mengurangi dampak global warming. Hal ini dikarenakan e-learning dapat meminimalisasi penggunaan kertas (paperless).

E-learning merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan di tengah arus globalisasi. Guru dan siswa harus bijak dan cerdas dalam memanfaatkan e-learning. Dan tercapailah suatu pembelajaran yang baiik, efektif, efisien, dan modern.

22 komentar:

  1. Sependapat dengan pak okky.
    Melihat perkembangan pengaruh teknologi dewasa ini, dimana kebanyakan anak-anak menghabiskan waktu di depan internet menjadikan peran e-leraning menjadi penting. Guru kreatif, dapat memulai e-learning dari hal sederhana, seperti dari catatan di facebook, kultwit di twitter, dan menjadikan blog menjadi sarana pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan.

    Mungkin kita sebagai calon guru bisa memulai e-learning ini dari sekarang?

    BalasHapus
  2. bagus idenya,
    Mungkin lebih dijelaskan sistem itu ditujukan untuk siapa, trus kira2 pelajaran seperti apa yg dapat diterapkan pada sistem itu dan dijelaskan juga bisa atau tidak menanamkan karakter positif trus dijelaskan sekalian proses penanaman karakter positifnya. Dengan seperti itu mungkin akan banyak yg tertarik dg sitem yg demikian. Trus tentang keunggulannya yg hemat saya setuju, namun untuk efektif dan efisien perlu dijelaskan lagi alasannya. Efisien itu tepat waktu dan Efektif itu tepat guna. Semuanya bagus. Sukses selalu. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks bang
      Baiknya sistem seperti ini ditujukan pada anak usia mulai dari smp sampai ke jenjang yg lebih tinggi. untuk penanaman karakter juga bisa dengan catatan guru dan siswa sejalan dalam mengimplementasikan karakter yg ditujukan. :)

      Hapus
  3. menurut saya E-Learning ini justru membutuhkan modal yang lumayan BESAR, mengapa anda bisa menyebutkan disana lebih hemat, toh kalo misalkan mengajar dengan spidol, papan tulis biasa justru jauh lebih murah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih hemat dalam tanda kutip, pembelajaran konvensional seperti yg Anda sampaikan memang benar lebih hemat. Menurut saya e-learning merupakan suatu pilihan dalam pembelajaran karena lebih hemat. Misalnya bisa membandingkan tugas berupa makalah dengan sebuah soft file. Anda bisa lebih hemat biaya, lebih hemat kertas, tidak perlu mencetak, menjilid. Makasih atas komentarnya :)

      Hapus
  4. hmm, dari satu sisi memang buat e-learning sangat mendukung untuk mempermudah interaksi antara pihak2 yang terlibat (misal:guru-murid) dan membuat waktu interaksi tidak sebatas saat jam sekolah saja, tetapi disisi lain e-learning akan mendapat sedikit hambatan seperti ketidaksiapan infrastruktur , perlu diingat bahwa di luar jawa selain di kota besar cukup sulit untuk jaringan internet yang stabil, dan untuk tiap individu yang mengikuti e-learning disyaratkan untuk bermodal pc, laptop atau smartphone (atau minimal disekolahnya ada laptop/pc) dan koneksi internet yang otomatis mengikuti tetapi realitanya di indonesia masih sangat banyak siswa yang sangat bersyukur karena bisa sekolah dan boro2 beli barang2 diatas, untuk makan sehari2 saja dirasa cukup sulit, jadi penerapan e-learning akan terbatas pada tempat yang infrastrukturnya mencukupi dan kesiapan yang tidak terlalu membebani semua pihak yang terlibat didalamnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin semua itu memang kendala dibalik keunggulan yang ada pada e-learnign. Tentunya harus ada upaya pemerintah untuk memajukan daerah-daerah tersebit agar mereka bisa menikmati semua fasilitas yang dengan mudah dapat kita peroleh disini
      Suwun cak

      Hapus
  5. Yap, nampaknya ada hal yg aneh jg e-learning tanpa modal. Tp OK-lah namanya jg artikel,, Ditunggu kunjungan baliknya gan,,

    BalasHapus
  6. ide yang menarik, pernah juga saya dapatkan ketika SMA dulu.
    namun, biasanya yang menjadi kendala adl implementasinya, terutama apabila ditujukan kpd anak2 SMP-SMA, fasilitas yg kurang menunjang adl sebuah jurang yg cukup lebar bila kita bandingkan antar daerah di mana tdk semua daerah memiliki 'kelayakan' yg sama dari pemerintah.
    mungkin, akan lebih terasa optimal bila e-learning ini diaplikasikan di dalam perguruan tinggi, di mana PASTI fasilitas yg disediakan oleh perguruan tinggi tsb jauh melebihi fasilitas dan kemampuan Sekolah Menengah bahkan Sekolah Dasar.
    secara keseluruhan idenya bagus pak, sayangnya kampus naungan kita menuntut ilmu masih setengah2 dlm menerapkan e-learning, padahal fasilitas lumayan mendukung, hehehe
    sukses :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Indonesia mang seperti itu, kalau bicara mengenai fasilitas kita hanya bisa menhelus dada. Pemerataan fasilotas belum menjangkau ke seluruh wilayah. Dan akhirnya manyarakat yang dirugikan.
      Mang di perguruan tinggi dirasa paling tepat untuk mengigunakan e-learning. Hal ini dikarenakan mahasiswa sudah lebih cerdas dan bijak menyikapi sebuah teknologi dibandingkan dengan jenjang pendidikan di bawahnya. Suwun bro :)

      Hapus
  7. artikelnya bagus tu..bermanfaat banget buat generasi sekalarang..
    semoga banyak manfaatny ya :D

    BalasHapus
  8. Aamiin ya allah, semoga bermanfaat bagi guru dan siswa serta tercapai suatu pendidikan yg lebih berkualitas

    BalasHapus
  9. Semoga pemahaman pemakaian teknologi meningkat sehingga e-learning dapat efektif penggunaannya. Nice article.

    BalasHapus
  10. E-learning adalah satu cara untuk membuat dunia pendidikan di indonesia lebih maju, dengan sistem yang friendly dan mengasyikan pasti siswa-siswa tdk akan merasa boring . semoga sistem ini bisa benar2 diterapkan di indonesia. amiin oh ya gan mhon kunjungan baliknya di blog q dan minta komentarnya juga ! heheh trims :)

    http://kenichii.blogspot.com/2013/12/e-learning-untuk-guru-dan-siswa-demi.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentunya harus didukung kemauan siswa untuk belajar sehingga tercapai suatu sistem yang baik. Segera meluncur bro :)

      Hapus
  11. Asik. Jadi efbe-an menjadi lebih bermanfaat. Menanggulangi efek negatif jejaring maya juga. Lanjutkan (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, jejaring sosial harus dimanfaatkan secara bijak. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya :)

      Hapus